Jumat, 20 Maret 2020

Biografi Singkat Shalahuddin Yusuf Al Ayyubi




   Siapa yang tidak kenal dengan Shalahuddin Yusuf Al Ayyubi? Seorang tokoh islam dalam perang Salib. Shalahuddin Yusuf Al Ayyubi merupakan tokoh yang mempunyai jiwa pemberani, pemurah, jujur, dermawan, bijaksana, dan penyayang rakyat lemah.Shalahuddin Yusuf Al Ayyubi sebenarnya hanya nama julukan dari Yusuf bin Najmuddin.  Shalahuddin merupakan nama gelarnya, sedangkan Al Ayyubi nisbah keluarganya. Beliau sendiri dilahirkan pada tahun 532 H/ 1138 M di Tikrit, sebuah wilayah Kurdi di utara Irak. Ia merupakan putra dari Najmuddin Ayyub (seorang panglima yang membantu gubernur Syiria  dari Dinasti  Abbasiyah yaitu Nuruddin Mahmud atau disebut Nuruddin Zanki).
      Salahuddin Al Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.



      Selain itu beliau juga merupakan salah seorang sultan dari Dinasti Ayyubiyah yang memiliki kemampuan memimpin. Hal ini diketahui dari cara Salahuddin Yusuf Al Ayyubi dalam mengangkat pembantunya (wazir) yang terdiri atas orang-orang cerdas dan terdidik. Mereka antara lain seperti Al-Qadhi Al-Fadhjl dan Al-Katib Al-Fahani. Sementara itu sekretaris pribadinya bernama Baharuddin bin Syadad, yang kemudian dikenal sebagai penulis biografinya.
      Salahuddin Yusuf Al Ayyubi tidak membuat suatu kekuasaan yang terpusat di Mesir. Beliau justru membagi wilayah kekuasaannya kepada saudara-saudara dan keturunannya. Hal ini mengakibatkan munculnya beberapa cabang Dinasti Ayyubiyah berikut ini:
      1. Kesultanan Ayyubiyahbdi Mesir dengan rajanya Salahuddin Yusuf Al Ayyubi 1171-      1193 M
      2. Kesultanan Ayyubiyah di Damaskus dengan rajanya Al-Afdal 1193-1196 M
      3. Kesultanan Ayyubiyah di Aleppo dengan rajanya Al-Adil 1183-1193 M
      4. Kesultanan Ayyubiyah di Hamah dengan rajanya Al-Muzaffar I 1178-1191 M
      5. Kesultanan Ayyubiyah di Homs dengan rajanya Al-Qahir 1178-1186 M
      6. Kesultanan Ayyubiyah di Mayyafariqin dengan rajanya Al-Adid I 1193-1200 M
      7. Kesultanan Ayyubiyah di Sinjar dengan rajanya Al-Asraf 1220-1229 M
      8. Kesultanan Ayyubiyah di Hisn Kayfa dengan rajanya As-Salih Ayyub 1232-1239 M
      9. Kesultanan Ayyubiyah di Yaman dengan rajanya Al-Muazzam Turansyah 1173-1181 M
      10.  Kesultanan Ayyubiyah di Kerak dengan rajanya An-Nasir Dawud 1229-1249 M


      Salahuddin Yusuf Al Ayyubi dianggap sebagai pembaharu di Mesir karena dapat mengembalikan mazhad Sunni. Meliahat keberhasilannya itu Khalifah Al-Mustadi dari Dinasti Abbasiyah memberi gelar kepadanya Al muiz Li amiril Mukminin (penguasa yang mulia). Khalifah Al mustadi juga memberikan Mesir, Annaubah, Yaman, Tripoli, Suriah, dan Maghribi (Maroko) sebagai wilayah kekuasaan Salahuddin Yusuf al-ayyubi pada tahun 1175 M. Sejak saat itulah Salahuddin dianggap sebagai Sultanul Islam Wal Mukminin (pemimpin umat Islam dan kaum muslimin).
      Keberhasilan Salahuddin Yusuf al-ayyubi membuat iri orang-orang di sekitarnya. Diantara orang-orang yang iri dan melakukan pemberontakan terhadap Salahuddin Yusuf al-ayyubi adalah sebagai berikut:
      1. Pemberontakan yang dilakukan Nuruddin Zanki, ia memberontak karena kebesaran namanya tersaingi oleh Shalahuddin Yusuf al-ayyubi.
      2. Pemberontakan yang dilakukan Hajib (kepala rumah tangga Khalifah Al adid) ia memberontak karena merasa hak-haknya banyak dikurangi.
      3. Pemberontakan yang dilakukan oleh kaum Assasin yang dipimpin oleh Syekh Sinan karena merasa tersaingi.
      4. Pemberontakan yang dilakukan kelompok Zanki. Kelompok ini merupakan pembela Al Malik as Saleh yang bersekongkol dengan Al Ghazi (penguasa Mosul dan Paman Malik As-Salih Ismail) yang berusaha menjatuhkan Shalahuddin Yusuf al-ayyubi karena merasa tersaingi.

      Semua pemberontakan itu dapat diatasi, baik secara damai maupun dengan perang. Disamping menghadapi pemberontakan orang-orang di sekitarnya, Shalahuddin Yusuf al-ayyubi juga harus menghadapi Perang Salib. Perang melawan tentara salib yang pertama adalah melawan Al-Maric 1, Raja Yerusalem, yang kedua melawan Baldwin IV (putra Almaric 1), yang ketiga melawan Raynald de Chatillon (penguasa benteng karak di sebelah timur laut mati), yang keempat melawan Raja Baldwin V sehingga kota-kota seperti Teberias, Nasirah, Samaria, Suwedia, Beirut, Batrun, Akra, Ramalah, Gaza Hebron, dan Baitul maqdis berhasil dikuasai oleh Shalahuddin Yusuf al-ayyubi.
      Selain Clement III, para penguasa Eropa yang membantu dalam perang melawan Shalahuddin Yusuf al-ayyubi adalah:
      1. Philip II, Raja Prancis.
      2. Richard I, The Lion Heart (Hati Singa), Raja Inggris.
      3. William, Raja Sisilia, Italia.
      4. Frederick Barbanossa, Kaisar Prusia (sekarang Jerman).
      Setelah perang melawan tentara salib selesai Shalahuddin Yusuf Al Ayyubi memindahkan pusat pemerintahannya dari Mesir ke Damaskus dan ia meninggal di sana pada tahun 1193 M dalam usia 57 tahun.